Yeremia 29:12-14 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.
mengetahui lebih jauh tentang hal itu. Manusia sering tidak sabar menanti kesudahan suatu masalah yang menimpa dirinya. Dengan kata lain, manusia tidak ingin menghadapi suatu masalah dan ingin menghindarinya .
Hal inilah yang terjadi di dalam diri umat Israel. Ketika mereka diberitahu akan menghadapi masalah yaitu akan dibuang ke negeri lain dan menjadi tawanan bangsa Babel selama 70 tahun, bangsa Israel tidak dapat mempercayai dan menerima hal itu. Mereka tidak senang kepada nabi Yeremia yang menjadi perantara untuk menyampaikan berita itu dan kemudian lebih mendengar nabi lain yang tidak diutus oleh Tuhan. Mereka lebih memilih mendengar nabi palsu untuk tidak takluk kepada bangsa Babel dan memilih mati oleh pedang, kelaparan dan penyakit sampar daripada takluk kepada raja Babel seperti yang telah dinyatakan oleh Tuhan (Yeremia 27:23). Artinya, mereka tidak mau menghadapi masalah yang sudah dirancangkan oleh Tuhan dan mengira bahwa dengan berbuat demikian serta tidak menuruti jalannya Tuhan, maka mereka akan selamat. Ternyata orang-orang yang menentang perintah Tuhan dengan tidak mau menghadapi masalah dengan takluk kepada bangsa Babel, menjadi mati.
Memang masalah, pencobaan, sakit penyakit dan lain sebagainya sering dipandang manusia sebagai hal yang harus dihindari dari kehidupan. Ketika orang mengalami suatu masalah dan pencobaan, ada begitu banyak orang menganggap bahwa hal itu adalah suatu kutuk dan harus dienyahkan dari kehidupan. Ada begitu banyak orang, khususnya umat Tuhan mengatakan bahwa tidak mungkin seorang hamba Tuhan mengalami begitu banyak penderitaan, tidak mungkin anak Tuhan akan menghadapi begitu banyak pencobaan, tidak mungkin orang yang sudah taat dan setia kepada Tuhan serta melayani Tuhan mendapat begitu banyak musibah dan lain sebagainya. Ingatlah, betapa salehnya kehidupan seorang hamba Tuhan yang bernama Ayub, tapi dia harus mengalami begitu banyak masalah dan penderitaan dalam hidupnya. Ternyata, semua masalah ini harus dia hadapi, adalah agar dia dapat mengerti bahwa Tuhan memelihara kehidupannya. Ayub mengalami semua hal ini dan diijinkan untuk mengalami suatu penderitaan yang begitu menyesakkan dengan maksud agar dia tahu dan mengerti bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Nya yang gagal (Ayub 42:2). Tuhan telah merancangkan segala sesuatu yang baik kepada umatNya. Dia tahu hal yang akan terjadi kepada kita semuanya. Walaupun kelihatan berat, walaupun kelihatan seperti mustahil akan ada jalan keluar, walaupun kelihatan tidak akan mengalami kesembuhan, walaupun kelihatan tidak mungkin dan lain sebagainya, jangan pernah meminta petunjuk kepada kekuatan lain seperti meminta petunjuk arwah, tukang tenung dan lain sebagainya. Tapi datanglah kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat, Dia akan memberikan kepada kita kelegaan (Matius 11:28), memberi kepada kita jalan keluar, memberi kepada kita pemecahan atas segala permasalahan yang ada. Yesus akan memulihkan keadaan kita seperti semula. Percayakanlah hidup kita kepada rancangan Tuhan, karena rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera untuk memberikan masa depan yang penuh dengan harapan. Terpujilah nama Tuhan. Amin