Filipi 3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Tuhan anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Di dalam Filipi 3:4-11 Rasul Paulus menceritakan masa lalu dirinya yang sebenarnya yaitu dia adalah orang yang tadinya percaya kepada hal-hal lahiriah untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga seperti disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, yang memiliki pendirian yang teguh terhadap hukum Taurat,orang Farisi, memiliki kegiatan sebagai penganiaya jemaat, memiliki kebenaran dalam mentaati hukum Taurat yang tidak bercacat dan lain sebagainya (Filipi 3:5-6). Itu dulu sebelum dia mengenal Kristus.
Setelah mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat-nya, Paulus berbalik seratus delapan puluh derajat dan menganggap semua yang pernah dilakukannya adalah sampah. Dia mengatakan bahwa untuk dapat berada di dalam Kerajaan Sorga, bukan dilakukan dengan kebenaran sendiri dengan amal perbuatan baik, tetapi dengan kepercayaan karena kepercayaan kepada Kristus yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. (Filipi 3:9).
Kalau kebenaran sendiri yang diterapkan maka setiap hari kita akan sibuk mencari dan menghitung amal dan perbuatan baik yang dilakukan dan lupa akan kebaikan Tuhan kepada kita. Kita akan menganggap bahwa nilai dari sejumlah perbuatan baik sudah bisa masuk sorga. Berapa nilai dari sebuah perbuatan baik yang harus dilakukan agar bisa masuk sorga, tidak pernah diketahui dan tidak pernah diberi tahu. Kalau nilainya tidak diketahui, lantas kita sibuk mencatat nilai sendiri, maka kita adalah orang bodoh karena apa yang dianggap sampah oleh Paulus yaitu mencari amal dan perbuatan baik untuk masuk surga tetap kita kerjakan. Sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus, kita harus tepis semua anggapan itu. Kita tidak bisa lagi berpikiran dan berpengharapan melalui hal-hal lahiriah. Kita harus percaya sepenuhnya bahwa Tuhan Yesus Kristus-lah yang bisa menjamin kita masuk sorga, bukan amal kebaikan. Inilah kebenaran sejati yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Kasih karunia Tuhan menyertai. Amin