Apakah anda merasa belum berhasil hingga saat ini, belum melihat tanda-tanda target yang ingin diraih dapat dicapai dan belum mendapatkan apa-apa dari segala jerih payah yang telah dilakukan? Kita yang sudah berusaha dan bekerja keras belum mendapatkan hasil, tetapi teman atau tetangga yang tidak melakukan apa-apa sepertinya sangat berhasil dan diberkati. Cemburu? Barangkali jawaban kita adalah “ya”. Kalau kita mengatakan tidak cemburu barangkali kita menipu diri sendiri karena memang masih manusiawi seseorang merasa cemburu terhadap keberhasilan orang lain.
Kalau saat kita mengalami cemburu melihat keberhasilan orang lain yang kelihatan diberkati oleh Tuhan padahal dia tidak dekat dengan Tuhan, jangan langsung merasa putus asa. Ingatlah bahwa ada waktunya Tuhan untuk kita karena kehidupan ini berputar sehingga ada kalanya kita berada diatas dan ada kalanya kita harus berada di bawah, semua akan indah pada waktunya. Ketika melakukan bagian kita dengan bekerja keras, tidak serta merta keberhasilan langsung dicapai dengan baik. Ada proses yang akan membuat kita menjadi matang untuk memperoleh keberhasilan itu. Seperti seorang petani yang menanam padi, tidak serta merta tumbuh tanaman padi dan langsung panen. Tetapi ada masa penantian yang memerlukan kesabaran, ketekunan dan ketangguhan serta keuletan.
Di dalam firman Tuhan kali ini kita diajarkan agar mau bersabar dan jadilah tenang untuk menantikan jawaban Tuhan atas pergumulan hidup yang dihadapi. Tidak mengambil sikap yang menyepelekan orang lain, tidak menghakimi sumber kekayaan orang lain atau marah kepada keberhasilan orang lain. Tetapi mari kita melihat bahwa sebenarnya keberhasilan orang lain bukanlah keberhasilan yang sesungguhnya karena pada saat mereka berhasil akibat sebuah kejahatan, maka apa yang mereka tabur tinggal menunggu waktunya untuk menuai di dalam kejahatan mereka. Kita harus segera menyadari posisi kita seperti pemazmur Asaf yang dapat melihat kejatuhan orang-orang fasik di dalam keberhasilan mereka akibat sebuah kejahatan (Mazmur 73). Pemazmur Asaf menyimpulkan bahwa sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada Tuhan akan binasa; (mazmur 73:27). Menantikan jawaban Tuhan dengan sabar dan tekun jauh lebih baik daripada kita menggerutu dan marah melihat keberhasilan orang lain dan percayalah bahwa semua akan indah pada waktunya. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua.