I Tawarikh 29:13-14 Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini?
Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
Mengucap syukur sering kali di anggap hal yang sepele dalam kehidupan umat kristen terlebih khususnya remaja kristen saat ini. Sering kali kita terbawa dengan kenikmatan duniawi yang membuat kita lupa akan Pencipta kita. ya, hal yang wajar bagi manusia yang ingin selalu lebih karena sifat manusia yang tidak perna puas dengan apa yang mereka miliki. tapi, tidak ka kita menyadari bahwa sesunggunya karena sikap itulah yang sering kali mempersulit keaadaan kita. Sikap yang melekat pada diri kita yang ingin selalu lebih meskipun kadang kala melebihi batas dari kemampuan kita yang membuat kita sulit mengucap syukur dengan apa yang kita miliki sekarang.
ketidak mampuan kita dalam membatasi hasrat kita yang membawa kita menjadi manusia yang sombong dan iri hati.Coba renungkan kembali cerita Kain dan Habel(kejadian 4:1-16) yang mempersembahkan korban untuk Allah. Habel memberikan korban yang terbaik yang di milikinya ke pada Allah sehingga Allah menerimah korbannya.Sedangkan Korban Kain ditolak karenya ia memberikan tampa sepenuh hati. Kain iri hati dengan apa yang di lakukan Allah kepada adiknya Habel sehinngga ia nekad membunuh adiknya tersebut. Atas perlakuannya itu Allah mengutuknya dan menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.
Sifat sombong dan irih hati akan selalu membawa kita kedalam hal yang akan mempersulit kita. Firman Tuhan menegaskan bahwa haruslah kita mengsyukuri apa yang kita miliki sekarang karena semuanya itu berasal dari Allah. Dan jangan perna mengeluh dengan keadaan kita sekarang tetapi tetap syukuri maka Tuhan akan memberikan yang lebih kepada kita karena Tuhan lah yang memegang kehidupan kita dan tidak akan melupakan Hambanya yang selalu ingat akan Dia.