Kejadian 12:1-2 ¶ Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Pemahaman dan pemikiran yang salah mengenai Tuhan akan membawa kita kepada suatu ketidakpastian. Mengapa? karena ketidakmengertian akan rencana Tuhan dalam kehidupan kita, bisa membuat kita menjadi kehilangan arah dan tujuan. Tidak punya pegangan dan tidak memiliki pandangan yang jauh ke depan akan sebuah masa depan yang penuh harapan.
Pandangan orang yang memiliki pemahaman yang salah tentang Tuhan akan menjadikannya seorang yang apatis, yang hanya berkutat kepada masa sekarang dan mengeluh kepada kondisi yang terjadi pada hari ini. Orang yang demikian juga memiliki pandangan yang sempit dan tidak menebarkan pandangan ke segala aspek sehingga lupa bahwa Tuhan sebenarnya turut bekerja di dalam segala sesuatu yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Saudara, kita harus memiliki pandangan seperti Abram yang mengerti akan kehendak Tuhan terhadap dirinya dan keturunannya. Abram memiliki iman yang sangat kuat terhadap Tuhan dan dia memiliki pemahaman yang baik terhadap rencana Tuhan akan dirinya. Itu sebabnya, dia melakukan segala perintah Tuhan dan rela meninggalkan kenikmatan di tanah leluhurnya untuk mendapatkan sesuatu yang belum kelihatan yang dijanjikan Tuhan kepadanya. Kita dapat melihat betapa menderitanya Abram untuk mendapatkan janji Tuhan itu. Sampai istrinya tua dan mati pucuk, dia tetap setia menantikan janji itu. Ada begitu banyak penderitaan bathin yang dialaminya karena dia harus menanti janji Tuhan selama bertahun-tahun sampai usianya menjadi tua. Tapi lihatlah, betapa keturunannya saat ini begitu diberkati dengan luar biasa. Kesabarannya, kesetiaannya, keuletannya, ketekunannya untuk mengiring Tuhan berbuahkan hasil yang sungguh luar biasa. Ini bukan terjadi di masa hidupnya saja, tetapi semuanya terjadi sampai ke anak cucunya. Belajarlah seperti Abram untuk tetap setia dan mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita, sehingga berkat-berkat akan tercurah bagi hidup kita dan anak cucu kita. Terpujilah nama Tuhan. Amin